Kamis, 11 Mei 2017

Live From IIMS FI Review Honda CR-V Turbo : CR-V Terlega!

Halo! Hari ini crew kita menghadiri launch CR-V Turbo di IIMS di Jiexpo Kemayoran.dan pada saat itu juga kami menemukan 1 unit buat direview.kita lihat apa sajakah

1.Exterior dan Bagasi

Hmm kalau soal Exterior. Saya bisa bilang Wow! Karena muka CR-V yang lama itu sangat membosankan, tapi saat melihat ini mata kami langsung melirik pada mobil ini. Karena CR-V memiliki American Look Style, mulai dari grille yang mengadopsi Solid Wing Face ala ala Honda dan lampunya ini mengadopsi LED yang kinerjanya mirip motor contohnya Soul GT, Honda Vario ISS dll. Tapi untuk tipe dibawahnya 1.5 Prestige, dia masih halogen proyektor biasa, dibawah kita mendapat bumper baru dan ada LED DRL ehh sorry itu ternyata bukan LED DRL,tapi LED Foglamp, good job! Ohh iya! Ada yang kelupaan peleknya juga model baru nih!

Dan sesaat disamping, kita menemukan banyak pembaruan contohnya : ada list chrome yang memanjang dikaca, dan handlenya sewarna bodi dan juga ada akses Smart Entry. Dan jika CR-V lama itu bodinya tipis,sekarang makin tebal! Good job! Dan dia punya Retractable Mirror with Touch System..!

Dibelakang kita banyak menemukan pembaruan.mulai dari lampunya yang mirip Volvo dan juga reflektor panjang yang ala-ala Honda. Dan dia punya LED Bar seperti Toyota Fortuner VRZ! Dan kita liat yah space bagasinya. Untuk membuka pintu bagasinya, cukup mudah dengan Electric Liftgate. Dan inilah space bagasinya, sempit ya hahaha. Sempit karena? Ada 7 Seater..jadi ini adalah HONDA CR-V PERTAMA YANG MENGGUNAKAN 7 SEATER. Sebenarnya Honda CR-V pernah 7 seater di tahun 2001-2006 yang masih beredar dijalanan Indonesia.

 Dan banyak pertanyaan bagaimana cara melipatnya, okee untuk melipatnya dengan cara rata lantai. Karena ada tray yang akan membuat 2 storage, dan kalau misalkan tray tersebut dilepas. Bagasinya tidak akan rata lantai kembali

Sekarang mari kita ke interior, karena banyak juga yang berubah di interior CR-V ini!

2.Interior

Masuk ke CR-V Turbo Prestige ini nuansanya wow! Tidak seperti Honda yang biasanya terkenal punya Built quality buruk dan fit and finishingnya itu kadang suka matchingnya over. Kalau di CR-V ini berbeda.dia mendapatkan panel empuk,dan ada jaithitan palsu (yahh meskipun palsu untungnya materialnya empuk)

Disini juga kita akan menemukan Head Unit baru 9.0 inchi buatan Panasonic dan mempunyai fitur Nanoe seperti di Honda CR-V lama dan Honda HR-V, dan head unit ini punya design yang in dash, karena kalau CR-V kemarin itu design head unitnya agak yahh gimana gitu. Kalau yang ini dibuat seperti menyatu

Dan dia punya storage yang cukup banyak, ada 2 power outlet dan ada laci yang bisa disembunyikan seperti khasnya Honda yaitu punya Sliding ArmRest untuk bagian driver

Di setir nya kita menemukan setir yang sama dengan Civic Turbo dan ada Cruise Control.meskipun belum punya Adaptive Cruise Control seperti Mitsubishi Pajero Sport dakar Ultimate...dia juga punya speedometer yang sama seperti Civic.pengaturan jok pengemudi dan penumpang sudah elektrik

Oke, kita ke bagian belakang!
Di belakang dengan postur tubuh saya sekitar 168cm masih tersisa legroom yang oke sayangnya headroomnya pas-pasan karena dia memiliki Panoramic Roof  dan juga dia masih bisa di slide maju mundur cyantik. Jika dimajukan ke paling depan dia masih agak oke lah legroomnya, kalau mundur mentok cantik dia sangat banyak legroomnya. Tapi penumpang baris ke-3nya akan kesempitan.

Untuk masuk baris ke-3 dia cukup mudah. Karena dia punya fitur two touch tumble ya dia masih two touch belom one touch. Hmm menariknya dia pake pegas. Jadi terasa mevvah tapi ya berat atuh kang.

Di baris ke-3 dengan postur saya sekitar 168cm masih punya headroom yang oke. Untuk legroom tersisa 2-3cm, itupun posisi paling maju. Kalo paling mundur tidak tersisa legroom seperti Suzuki Ertiga. Jadi mau gak mau penumpang baris ke-2 harus mengalah. Kalo gak mau mengalah usir aja. Nyari ribut aja taunya! Dan ia punya ac triple! Ya Triple! Fantastis :v. Sama seperti Innova, Captiva, dan X-Trail.

Sampai ke kesimpulannya. Jadi jika anda ingin membeli Medium SUV non ladder frame CR-V adalah pilihan menarik.

Oke itu saja dari kami, mohon maaf bila ada kesalahan kata.

Penulis : @ammarirzalt
Editor : @sayahafizh

Jumat, 24 Februari 2017

F.I Review New Chevrolet Captiva 2017

petrolheadedtm.blogspot.co.id -  PT GM Indonesia mengimpor secara utuh (CBU) Chevy Captiva dari Korea untuk saat ini. Tapi kami tidak tahu Chevy Trax Facelift dan Chevy Orlando di impor dari mana? Mungkin sama seperti Trailblazer langsung dari Thailand.

Kalau misalnya kita lihat di Negara - Negara tetangga dekat maupun jauh. Kita melihat bahwa Honda CR-V sudah mengganti model lagi, untuk tahun 2016 ini sudah menjadi generasi ke-5, sama halnya seperti Mazda CX-5 yang baru saja mengganti model menjadi generasi ke-2, dan Nissan X-Trail melakukan facelift. Hanya saja Captiva yang belum ganti generasi, masih 1 generasi. Dia sama seperti Toyota Rush dan Daihatsu Terios yang 10 tahun ganti model, tapi Captiva sudah menggunakan teknologi sekarang bukan zaman batu seperti Rush dan Terios.

Ubahan yang mencolok terdapat di bagian depan, dia grillnya sudah diganti menjadi dua, ada 1 grill baru diatas yang kecil. Lampu juga sudah diganti, dia sudah pakai Projector, tapi untuk mobil 400 juta dia masih multi-reflektor biasa. Belum LED! -_-. Tapi untung saja dia DRL sudah menyatu dengan Headlampnya. Fog lampnya baru, ya cuma ada lis krom diatas sih. Dia belum LED seperti CX-5. Mungkin lebih cocok pake piano black.

Lanjut ke samping, dia ada fender fin yang palsu, jadi itu hanya hiasan seperti Rush - Terios. Tapi tidak apa - apa. Ukuran bannya 235/50 R19 untuk 2.0 Diesel LTZ FWD, untuk LT AWD dia 235/55 R18 dan untuk FWD LT 235/60 R17. Ya, ia bervariasi ukurannya, tapi tidak apa apa. Untuk masalah rem, standar mobil 400 juta sudah 4 buah rem cakram dan punya ABS, EBD, serta BA. Tidak seperti MPV Ladder Frame yang masih Drum belakangnya, Drum rem ya.

Kalau Sorento, CR-V, CX-5 punya Sun Roof, Koleos dan Tucson punya Panoramic Roof, kalau Captiva, ia punya.. roof rail sama halnya seperti X-Trail. Padahal designnya sudah cakep tapi tidak ada sunroof. Sayang amat yak. Untuk bagian belakang, sayangnya kaca belakangnya sudah tidak bisa dibuka seperti pertama kali keluar sampai Facelift tahun 2014 silam. Sayangnya di belakang hanya ada perbedaan bumper dan kaca belakang yang sudah tidak bisa dibuka. Lampu Fog Lamp belakangnya sekarang sudah lebih terang dan seperti motif LED. Di bemper belakang ia punya 3 sensor parkir. Hal Safety? ia lengkap sekali! Ia punya ESC, HDC, HSA, RCTA, SBZA, 6 Airbags, Seatbelt reminder, dan ya masih banyak lagi...........

Masuk ke dalam Interior, masih ada rasa kental Captiva lama disini, tapi tidak apa apa, karena Captiva punya build quality yang berkualitas. Kalau biasanya Soft Touch hanya baris ke-1, kalau ini sampai baris ke-3. Waw, EMEJING!. Dia sudah punya fitur Apple Car Play dan Android Auto, layaknya mobil mewah. Tanpa membuang waktu kita pun beranjak ke baris ke-2. Kami punya tim yang posturnya 178cm, dan masih sangat lega layaknya sebuah MPV. Untuk headroom masih tersisa 8 jari, untuk leg room tersisa 9 jari. Yang amat disayangkan, ia tidak bisa sliding untuk row ke-2, padahal kalau bisa, bisa lebih lega dan enak. Dan di baris ke-3, tim kami seperti sarden di dalam kaleng. Inilah risikonya kalau row ke-2 tidak bisa di slide.

Lanjut ke bagasi, ya kami masih kagok. Kami kira sudah electric tailgate, taunya belom... ya sudahlah ya.. Bagasinya lumayan luas... memang tidak seluas CR-V tapi ya sudah cukup lah.. Ingin lebih luas? Bisa! Anda tinggal menarik tuas model flip dan magic... bagasi menjadi rata lantai. Masih kurang? Gampang! Tinggal lipat bangku baris ke-2 dan walah... jadi tambah lega.. Oh ya, satu satu dikelasnya Captiva ini punya Self Leveling Suspension, jadi jika anda bawa banyak orang atau barang, kalau mobil menditeksi suspensi belakang turun, secara perlahan ia akan otomatis menaik, dan otomatis.. Suspensi menjadi sekeras batu jika overload. Jadi jangan bawa orang atau barang banyak banget, karena bisa merusak suspensi.

Kesimpulan : Jika anda ingin mobil yang bernuansa Amerika, dan punya fitur yang banyak.. Walapun belom Sun Roof, ingin punya mobil yang aman, serta practically yang lumayan, pilih lah mobil ini.

Itu saja dari kami, mohon maaf jika ada kata yang tidak enak di dengar atau menyingung anda. Jangan lupa follow Instagram kami : @petrolheaded_ dan juga follow Instagram Writter, Reviewer, Editor, Founder, Co-founder : @ammarirzalt @daffagaming_29 @satwika18 @htusandaaa @0x._____.xo (Underscore 5x).

Selasa, 14 Februari 2017

F.I Review Suzuki Ertiga Diesel Hybrid

Seperti yang sudah saya janjikan, bahwa saya akan menulis First Impression Review Suzuki Ertiga Diesel Hybrid.

Kalau kita lihat dari depan, Suzuki Ertiga Diesel Hybrid ini mirip sekali dengan Ertiga bensin yang kita kenal. Kalau dilihat dari samping, langsung ditemukan perbedaannya. Yakni jika di Ertiga bensin ada emblem VVT, maka di Ertiga Diesel Hybrid ini tulisannya VVTnya digantikan tulisan DDIS, dan jika ban Ertiga mereknya GT RADIAL CHAMPIRO ECO. Di Ertiga Diesel Hybrid ini memakai ban Good Year, which is ban yang bagus. Ukuran? untuk ukurannya masih sama, 185/65R15 88H. Lanjut ke bagian belakang... emmm apa ya perbedaannya?? ... OH! di belakang terlihat ada tulisan emblem Hybrid dan emblem ZDi dan ada defogger dan ada 2 sensor parkir tambahan di kiri dan kanan, alias corner sensor.

Di dalam, perbedaannya terdapat di speedometer yang kini berwarna biru, dan ada gear shift indicator, serta ada logo SHVS biru. Ini motor apa mobil sih? Lalu tekstur kursinya juga baru, tapi malahan teksturnya lebih kasar dari pada Ertiga GX yang di Indonesia. Warna interiornya juga berubah, ia menggunakan warna interior Ertiga bensin sebelum Facelift. Di sebelah kanan, ada tombol untuk mematikan auto start stop engine yang kayak di Honda Vario, sumpah ini mobil apa motor sih??. Dan dia juga ada pengatur ketinggian sorot lampu. Di bagian pintu, Ertiga Diesel Hybrid ini memiliki fitur retractable mirror! Dan untuk Ertiga Diesel Hybrid ini hanya memiliki fitur Auto Down power window saja, kalau untuk menaikannya masih manual seperti Pajero Sport lama

Kami cukup terkejut, karena tim kami yang berpostur 178cm masih merasa lega di baris ke-2 di Ertiga ini! Di baris ke-2 Ertiga mempunyai Hand rest yang cukup tebal dan memadai serta reclining seat yang cukup jauh. Di baris ke-3 barulah ternyata sempit, karena pengunaan kursi yang tebal untuk menambah kenyamanan.

Sayangnya kami tidak bisa test drive karena waktu kita terbatas.

Kesimpulan : Jika anda ingin mempunyai LMPV yang hemat bbm, serta nyaman maka belilah Ertiga Diesel Hybrid ini!

Writter : @ammarirzalt
Editor : @htusandaaa
Instagram resmi kita : @petrolheaded_

Jumat, 03 Februari 2017

Panther baru?

Masihkah anda inget slogan "Panther pinter" di era '90?. Ya itu adalah mobil keluaran Isuzu yang sejak tahun '70 belum ada perubahan dalam sektor eksterior, interior, mesin, ataupun fitur keselamatan. Jika anda tidak tahu Panther, kami yakin anda anak era 2000an, Panther adalah mobil keluaran dari Isuzu yang digodok godok sebagai pesaing Toyota Kijang, kalau sekarang ia adalah pesaing Kijang Innova. Dan menurut kami Panther sudah kalah jauh dari pada Innova. Ya jelas saja, Innova sudah ada 2 generasi. Generasi pertama keluar tahun 2005-2014, dan generasi kedua yang baru saja keluar pada 2015, tepatnya tanggal 23 November 2015.

 Source : Autonetmagz.com

Kenapa sudah tidak layak menjadi pesaing Innova, ya karena Innova sudah terlalu ber inovasi, dan sudah pakai fitur-fitur jaman sekarang, bukan fitur jaman manusia purba. Ya alasan pertama karena Innova sudah menjadi Medium MPV, sebagai pesaing Serena, dan Biante. Kami pun datang ke salah satu dealer Isuzu, dan kami langsung kepada salah satu narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya. Dan narasumber pun langsung menyatakan bawha, mereka sedang menyiapkan Panther Facelift!. Ya, facelift lagi -_-, tapi itu tidak apa apa. Karena ALHAMDULILLAH sudah memakai fitur fitur baru hmm.... kita masih curiga apakah itu benar atau tidak. Ya walaupun fitur sudah bertambah ia tetap tidak bisa menjadi kategori Medium MPV. Karena masih terasa seperti mobil jaman manusia purba. Narasumber juga bilang bahwa ia akan memakai mesin baru, tapi kita tidak di kasih tau spesifikasi mesinnya.

Dan katanya Panther "baru" ini akan launching di tahun 2017 ini.

Apa saja yang kamu harapkan di Panther baru ini?

Writer : @ammarirzalt
Editor : @htusandaaa
Instagram resmi kami : @petrolheaded_

Kamis, 02 Februari 2017

F.I Review All New Pajero Sport DAKAR 2017

Kemarin, kami mendapatkan kesempatan menjajal A.N.P.S atau All New Pajero Sport yang baru saja menjadi Car Of The Year 2016. Apakah mobil ini pantas menjadi C.O.Y 2016? Simak review yang satu ini



Source : From our writer 

Pada tampang depannya terlihat bahwa Passport (Pajero Sport) ini terlihat gagah, berkat nama baru muka Mitsubishi yaitu Dynamic Shield. Tapi yang saya tidak suka adalah chromenya, menurut saya terlalu berlebihan, but it's okay berkat adanya Dynamic Shield. Malahan terlihat kayak Mitsubishi Pajero (BUKAN SPORT). Bagi pecinta kebersihan, maka anda akan senang karena dia punya Headlamp Washer. Jadi kalau lampur kotor, anda tinggal memencet satu tombol dan lampu akan di cuci secara otomatis, WOW MAGIC :v. Lanjut ke bagian headlamp, dia sama seperti Fortuner pakai teknologi BI-BEAM LED HEADLIGHTS. Atau bahasa simplenya adalah lampu kecil dan lampu besar yang dipadukan agar terlihat simple dan terang tapi tidak terlalu terang. Sayangnya fog lampnya masih halogen biasa. Kalau kita lihat ke belakang, ya belakangnya agak jelek kalau tidak pake spoiler, jika anda heran kenapa lampu belakangnya seperti lampu air mata ELIS, sebenarnya itu bagus karena Om Rifat Sungkar bilang di Eropa semua mobil rata rata sudah pakai lampu vertikal, agar mudah di identifikasi dari kejauhan dan ia juga bilang bahwa mobil belakang dapat mengidentifikasi ukuran mobil dan kedua sisi mobil, dan ia juga bilang kalau lampunya hanya atas yang menyala mobil belum tentu bisa memprediksi dari belakang. Dan kami mencurigai bahwa lampunya nyomot dari design lampu belakang VOLVO XC-90.

Hasil gambar untuk volvo xc90 back    Hasil gambar untuk all new pajero sport back  Ya kan??
Source : Automobile magazine      Source : KTB Mitsubishi

Tapi tidak apa apa, karena itu hal bagus. Ngomong ngomong soal safety ia punya ABS&EBD, ASTC, 2 Airbags, Smart keyless entry with immobilizer, Push Start Stop Button Ignition, 4 buah rem cakram untuk tipe Dakar. Sisanya hanya keyless entry with immobilizer, 2 airbags. tapi semua tipe sudah punya Side Impact Protection Beam dan Crumple Zone. Lanjut ke mesin, ia punya tenaga yang terbesar dikelasnya yaitu, 181ps dan 430nm yang disalurkan ke 8 speed gearbox dan ke roda belakang (RWD). Eits!! jangan bangga dulu, karena Fortuner juara 2 nya, yang mempunyai tenaga 152 ps dan 400nm yang disalurkan ke transmisi 6 speed dan ke roda belakang (RWD). Lanjut ke interior yang pertama kami test adalah kualitas bahannya, ternyata ada bunyi tok tok tok, tidak seperti Fortuner yang sudah soft touch, yang cukup di apresiasi adalah finishingnya, dia cukup rapih. Dan saat kebawah, ada 8 speed automatic transmission dan electronic parking brake, ya dia punya Eletronic parking brake. Dan disebelah kanan ada tombol untuk mematikan ASTC atau Active Stability Traction Control, yang ada di FORD EVERST, ISUZU MU-X, Fortuner?, ada sih tapi cuma tipe 4x4 -_-.

Tim kami pun masuk ke baris ke 2, salah satu tim kami mempunyai postur tubuh dengan tinggi 179cm, leg room masih lumayan, menyisakan 5 jari, headroomnya juga sangat luas, dan disini cukup nyaman karena ada AC dan Arm Rest seperti kompetitior lainnya, tapi masih nyamanan Passport ini karena bentuk kursinya dan tebal kursinya. Kita pun lanjut ke kursi baris ke 3, emm.. legroom dan headroomnya tidak terlalu luas untuk postur tinggi badan 179cm dan saat kita buka ke belakang, kok bagasinya gak bisa kebuka ya? hm kita coba lagi... tuh kan gak bisa kebuka. Ohhh ternyata kata masnya belom electric tailgate seperti Fortuner, dan Everest. Tapi tidak apa apa bagasinya lebih luas sedikit dari pada model lawasnya. Dan saat kami lipat kursinya, kok gak bisa lagi ya? Dan kata masnya belom electric seperti Everest untuk melipatnya... padahal harganya.... ah sudah lah tapi tidak apa apa karena dia sudah rantai lantai gk kayak.... ya you know lah...

Kesimpulan : Kalau anda butuh SUV Ladder Frame, beli lah Passport, karena ia nyaman, performa oke, dan tampilan depannya bagus walaupun belakangnya bagusan Fortuner.

So that's all guys. Terimakasih

Writter : @ammarirzalt
Editor : @htusandaaa
Instagram resmi kami : @petrolheaded_

Jumat, 27 Januari 2017

Honda Jazz "Facelift" 2019 pakai mesin TURBO?




27-01-2017

Honda sepertinya lagi senang meluncurkan produk baru. Mengapa? Setelah Mobilio Facelift beneran meluncur pada tanggal 13 Januari 2017, sekarang Honda Jazz "Facelift" siap menyusul si Mobilio.

Salah satu majalah otomotif di Jepang membocorkan foto Honda Jazz "Facelift" atau di beberapa negara di kenal sebagai Honda Fit. Selain ia punya wajah yang baru ia juga ada opsi mesin baru, yakni mesin 1.0 Turbocharged! Ya, Honda Jazz ini menggunakan 1.0 Turbocharged, walaupun cc nya lebih kecil tapi tenaganya nambah SEDIKIT. Yang sebelumnya 118 ps dan 145 nm. Jadi 128ps, sayangnya belom ada bocoran mengenai tenaga torsinya, dan mesin 1.5 nya masih sama sebelumnya di nikahkan sama Hybrid. Namun Honda belum mau mengasih tau kapan Honda Jazz "Facelift" ini akan meluncur.

Civic gen 10 atau si Civic Turbo, adalah mobil Honda pertama di Indonesia Negara tercinta kita ini yang memakai mesin Turbocharger. Memang, kalau di luar negeri sudah banyak yang memakai mesin Turbo, tapi teknologi yang memakai Forced Induction itu masih belum Mainstream di Indonesia. Jadi mesin ini harus di edukasi kepada ke konsumen, bagaimana cara merawatnya dan memakainya. Jika Jazz "Facelift" ini jadi keluar di Indonesia pake mesin Turbocharged, berarti si Jazz ini menjadi mobil ke 2 Honda di Indonesia yang memakai mesin dengan teknologi Forced Induction.

Honda Prospect Motors (HPM) menilai bahwa tidak ada benefitnya Jazz "Facelift" ini memakai mesin Turbocharged. Karena Honda menganggap waktu Honda Civic Turbo meluncur Honda hanya meluncurkan hanya 1 trim. Keputusan ini menganggap menguntungkan karena model itu masuk ke golongan pajak PPNBM atau bisa kita sebut dengan Penjualan Atas Barang Mewah. Sebesar 30%!. Pilihan mesin yang ada di Thailand dan negara semacamnya yakni mesin 1.8 Naturally Aspirated atau bisa kita sebut dengan non-turbo ditangguhkan karena kena PPNBM sebesar 40%!.

Beban pajak lebih besar berarti harga mobilnya lebih mahal. Dan mesin 1.5 Turbocharged nya menghasilkan tenaga lebih besar dari 1.8cc. Jadi ya ngapain juga dimasukin, percuma. Jadinya mubazir ye gak. Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy, di Bogor, Jumat (3/6/2016) mengatakan : “Turbo kan mahal, kalau kami taruh di Jazz, ya ke depannya mungkin saja, tapi kalau di Jazz harganya kan naik dan enggak ada benefitnya,”.

Writer : @htusandaaa
IG Resmi kami : @petrolheaded_

Kamis, 19 Januari 2017

Suzuki Ignis akan masuk Indonesia?

  Jakarta (19/1/17)

Kemarin kami mendapat bocoran bawha Suzuki Ignis akan launching di IIMS 2017. Dari foto yang kami lihat, terdapat 1 unit Ignis  berwarna merah, terlihat pula ada lampu dengan projector dan juga ada fog lamp bisa dipastikan itu adalah tipe GX. Kalau kita lihat lihat dari tipe lainnya kami juga mendapatkan foto 1 buah unit Suzuki Ignis berwarna biru tapi tidak ada fog lampnya! Dan lampunya masih halogen biasa, bisa kita pastikan itu adalah tipe terbawah atau tipe tengahnya.

Kami pun berlanjut ke depan yang tampangnya mirip Suzuki Fronte, kami menilai bawha grillnya manis dan tidak terlalu banyak chrome, saat kami ke samping, aura Suzuki Fronte masih terasa di sampingnya, yaitu di bagian pilar Cnya, disana ada garis garis yang mirip dengan Suzuki Fronte. Pada bagian belakangnya mungkin bukan selera semua orang, kenapa? KARENA JELEK! YA JELEK! Kalau menurut saya sih ganteng karena dipadu rear combination lamp yang terlihat manis dan dibagian belakang tidak ada chrome sama sekali.

Saat kita lihat foto interiornya, langsung terlihat sunatan masal yang ada di mobil ini, seperti engine start stop, headunit yang canggih jadi headunit jadul, untungnya bluetooth tetap di pertahankan, paddle shiftnya juga hilang. Tapi itu semua terasa tidak apa apa karena setelah melihat auto AC dengan digital climate control rasa bencinya hilang, dan ternyata di Indonesia kita tidak mendapatkan transmisi CVT untuk matik melainkan transmisi AMT atau Automatic Manual Transmission, dalam bahasa singkat tranmisi manual yang di jadiin matik, seperti yang ada di Suzuki Karimun Wagon R GS.

Ingin lihat review lengkapnya? Karena kami akan review di IIMS Insha Allah.

Foto foto Suzuki Ignis :






Penulis : @ammarirzalt
Editor : @tusandaaa
IG resmi kami : @petrolheaded_